KITABMAOP

Untuk Mengingat Dan Melawan Kesepian

Post Top Ad

#hastek

ESSAI (70) BERITA MEDIA (47) CATATAN HARIAN (47) GoBlog (12) PUISI (11) CERPEN (8)

27 March 2022

3/27/2022 09:33:00 AM

Parkir Suka Suka

  • Saya suka kesal dan jengkel dengan pengendara kenderaan yang suka memarkirkan mobil/motornya di tempat larang parkir. Dipersimpangan jalan misalnya, orang tidak peduli dengan diparkirnya mobil membuat ruas jalan jadi sempit dan melambat bagi pengguna jalan lainnya yang melintas. Ini berimbas pada kemacetan lalulintas. Apalagi jika tiba-tiba ada mobil ambulan lewat, harus diprioritaskan jalan karena sedang membawa pasien gawat darurat.


Ada juga pengendara yang tidak bisa membaca rambu-rambu lalulintas dengan baik dan benar. Misalnya banyak pengendara yang tidak bisa membedakan rambu larangan parkir dan larangan berhenti (stop). Rambu larangan parkir ditandai dengan huruf P kapital dicat warna hitam. Huruf P ini dicoret menyilang dengan warna merah. Huruf P sendiri dimaksudkan sebagai parkir. Sementara larangan berhenti ditandai rambu lingkaran huruf S kapital berwarna hitam dicoret menyilang dengan warna merah. Huruf S sendiri dimaksudkan sebagai STOP.

Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan disebutkan definisi parkir adalah kondisi kenderaan berhenti sementara dan ditinggalkan oleh pengendara dari kursi pengemudi. Sedangkan berhenti adalah keadaan kenderaan tidak bergerak untuk sementara waktu dan dengan pengemudi tetap berada dibangku kemudi.

Pertanyaannya adalah apakah Anda bisa membedakan kedua rambu larangan tersebut? Pada rambu larangan berhenti, jangankan untuk parkir kita tidak diperkenankan sekalipun berhenti dengan radius 15 meter atau atas petunjuk rambu lainnya.

Sementara para rambu larangan parkir, kita boleh berhenti sebentar dengan syarat menghidupkan mesin, menyalakan lampu kuning, tidak meninggalkan kenderaan dari bangku kemudi dan untuk waktu tidak lama berhenti. Bisa 3-5 menit. Kedua rambu larangan ini, kerap sulit dibaca dan dipahami dengan baik oleh pengendara baik itu mobil atau sepeda motor. Rambu rambu lalulintas ini bertujuan untuk kemaslahatan penggunan lalulintas, dipatuhi untuk ketertiban bersama pengguna jalan lainnya.

Saya pernah kagum dengan cerita seorang teman saat menghadiri sebuah hajatan kenduri dilokasi padat rumah penduduk dan lahan parkir yang sempit bagi tamu undangan yang datang mengendarai mobil. Ia memilih tidak jadi masuk ke rumah sang empunya hajatan, memilih pulang karena tidak ada lahan untuk memarkirkan mobilnya. Ia khawatir, jika memarkirkan kenderaan dipinggir jalan, akan membuat akses lalulintas macet. Apalagi jika tiba-tiba akses jalan digunakan oleh kenderaan darurat, mobil pemadam kebakaran atau mobil ambulan. Menurutnya, kepentingan akses jalan bagi publik jauh lebih penting daripada menghadiri sebuah hajatan.

Parkir suka-suka di sepanjang jalan utama lintasan kota, membuat kita kesal dan tingkah laku pengguna jalan. Sewaktu berangkat kerja di pagi hari misalnya, kita jadi saling berebut ruas jalan yang sempit karena ada pengguna yang memarkirkan kenderaan hingga ke badan jalan. Berhenti karen membeli kue atau mengantarkan anak ke sekolah. Satu sisi pengguna lain saling ngebut mengejar batas waktu absensi di kantor. Terlambat lima menit bisa berimbas pada pemotongan gaji.

Ada yang lebih kesal lagi, pengendara yang sengaja melambat kenderaan di jalan. Begitu kita intip, dia sedang asyik bertelepon ria. Mengemudi kenderaan membutuhkan konsetrasi, harus fokus tidak sembarang melakukan kegiatan lain. Kalau mau menelepon, silakan ke pingggir jalan, berhenti sebentar. Sebab jika terjadi kecelakaan, dapat merugikan pengguna jalan yang lain.

Pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang akan patuh dan tertib dalam memarkirkan kenderaannya. Beberapa lokasi publik misalnya membuat larangan parkir dengan tulisan jelas terpampang. Aturan larangan dibuat demi kenyamanan dan ketertiban bersama sama. Tapi yang terjadi adalah, yang membuat aturan, justru dia sendjri yang melanggarnya. Ini manusia minim akhlak dan etika. Pramudya Ananta Toer, sastrawan lagenda Indonesia menyebutkan: seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.

Banda Aceh sebagai kota besar di Aceh, dengan jumlah kaum terdidik di atas rata-rata, harusnya tiap individu kita malu jika suka parkir kenderaan sembarangan dan mengganggu ketertiban umum. Harusnya kita sadar, bahwa memarkirkan kenderaan di tempat larangan parkir dan mengganggu ketertiban umum, juga bagian daripada pelanggaran syariat Islam itu sendiri. []

telah tayang di Tabloid Gema Baiturrahman, Jumat 18 maret 2020

https://gemabaiturrahman.id/parkir-suka-suka/


3/27/2022 09:20:00 AM

 


 

Beberapa hari lalu, saya kehilangan sandal di masjid. Ini bukan pertama kali tragedi kehilangan alas kaki saat ke masjid. Anda mungkin juga pernah dan bahkan sering mengalaminya. Sangat menyebalkan sekali, harus pulang dengan kaki telanjang hingga sampai di rumah. Saya sangat yakin Allah tau siapa yang mengambil sandal saya di masjid. Apalagi sandal favorit kita, sandal kebanggaan.  Jikapun sandal saya tertukar, saya sudah memaafkan. Tapi tidak akan bisa saya lupakan. Pernahkah Anda kehilangan sandal atau sepatu sewaktu salat atau singgah di sebuah masjid?

 

Jika iya, maka mungkin saja pernah menemukan atau membaca pesan yang sepertinya membuat Anda akan ikhlas atau ridha ketika hilang sandal di masjid: kehilangan sandal di masjid hanyalah musibah kecil, musibah besar itu ketika sandal kita tidak pernah kelihatan ada di masjid. Membaca  pesan ini membuat hati saya sedikit terhibur. Saya lebih tenang atau sekadar ridha atas kehilangan alas kali. Saya berpikir, bisa saja sandal saya tertukar atau diambil dengan sengaja oleh orang lain. Bukan dicuri. Agar hati ini lebih ikhlas kehilangan barang milik sendiri.

 

Bicara tentang sandal kita sewaktu ke masjid, alangkah lebih baiknya kita juga perhatikan etika dan akhlak dalam meletakkan sandal/sepatu. Kerap kali sewaktu salat berjamaah ke masjid, saya lebih sering memperhatikan bagaimana tingkah laku para pengunjung / jamaah yang melaksanakan salat berjamaah. Apalagi pada waktu salat jumat tiba. Ini waktu di mana jumlah jamaah akan bertambah berkali lipat dibandingkan pada salat berjamaah lima waktu lainnya. Banyak masjid yang bahkan melarang para jamaah meletakkan sandal di anak tangga masjid, demi menjaga area suci tempat beribadah tapi diletakkan di halaman atau disediakan tempat khusus. 

Kita kerap menemui semacam tulisan imbauan atau larangan meletakkan sandal di anak tangga masjid. Stop sandal/sepatu. Dilarang meletakkan sandal di tangga dan pesan lainnya demi ketertiban dan kenyamanan bersama agar lebih tertib dan teratur.

 

Ketika saya perhatikan, jamaah yang datangnya lebih awal -ketika khatib belum naik ke mimbar-  yang meletakkan sandalnya di dekat anak tangga masjid akan berisiko sandalnya terinjak-injak oleh jamaah yang datang terlambat. Selanjutnya akan disusul oleh para jamaah lainnya baik yang masbuk atau telat datang karena satu dan lain alasannya. Sandal sandal yang berjejeran itu kemudian menjadi tidak tertib, berserakan di anak tangga masjid. Anehnya, para jamaah yang masbuk ini tanpa merasa berdosa menginjak-injak sandal orang lain, tanpa merasa bersalah.

 

Apakah kita yakin sandal kita bersih dari najis, kotoran anjing atau kucing? Hingga kita berani menginjak sandal orang lain yang lebih dulu meletakkannya dengan rapi? Jika sedang kondisi hujan, maka sandal kita yang terinjak injak itu bukan main kotornya. Saya pernah melihat seorang kakek, yang merepet karena sandalnya kotor terinjak injak oleh sandal para jamaah yang lain. Menyedihkan sekali akhlak kita, niat mulai dari rumah ke masjid untuk beribadah tapi mengganggu kenyamanan para jamaah yang lainnya.

 

Secara penampilan, saya melihat pelaku yang injak-injak sandal orang lain ini adalah orang yang berpakaian rapi dan menggunakan baju khusus beribadah ke masjid. Niat mulia ke masjid untuk beribadah melaksanakan salat jumat akan tidak dapat barokahnya karena tingkah buruk kita menginjak sandal orang lain.  Maka secara kasat mata, saya bisa simpulkan bahwa secara akhlak dan etikanya menuju ke masjid tidak punya  adab sopan dan santun.

 

Memang, ini hal yang sangat sederhana sekali bagi Anda yang tidak peduli akan apa yang terjadi pada sandal orang lain yang Anda injak. Pertanyaannya adalah, apakah Anda yakin alas sandal atau sepatu yang Anda pakai itu terbebas daripada najis yang kemudian bisa membuat sandal orang lain juga terkena najis? Saya yakin, hal sebaliknya juga Anda akan sangat kesal begitu seusai salat, saat memakainya, sandal Anda sudah kotor seperti mobil yang baru saja selesai offroad []

dimuat di Tabloid Mingguan GEMA Baiturrahman, Jumat 4 Februari 2022

04 February 2018

2/04/2018 10:44:00 PM

Mitigasi Bencana dan Kearifan Lokal





SEJAK ditetapkan aturan undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,Indonesia telah mengubah paradigma dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Dalam UU itu disebutkan definisi mitigasi sebagai serangkaian upaya mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. 

Indonesia secara umum dan Aceh khususnya merupakan kawasan potensi bencana alam, diantaranya: gempabumi, tsunami, banjir, longsor, letusan gunung api.  Jika dulu bencana hanya disibukkan pada masa tanggap darurat, sekarang tahapan penanggulangan bencana setidaknya terbagi dalam tigal hal: prabencana, saat bencana, dan pascabencana. 

Berbicara bencana tidak bisa lepas dari pengetahuan dan penerapan kearifan lokal. Sejak gempabumi dan tsunami Aceh 2004, yang merenggut ratusan ribu jiwa dan korban harta benda, telah mengajarkan masyarakat pentingnya memahami upaya mitigas bencana alam dari berbagai sudut pandang pengetahuan.

Dalam UU No. 24 Tahun 2007 itu dijelaskan tentang mitigasi bencanasebagai upaya pengurangan risiko bencana dapat dilakukan dengan dua hal secara garis besar: bersifat struktural dan non-struktural. Mitigasi struktural bisa dikategorikan pada upaya pencegahan dengan pembangunan fisik serta pendekatan teknologi. Upaya mitigasi non-struktural merupakan serangkaian upaya mengurangi dampak kejadian bencana, diantaranya, kebijakan aturan, edukasi pengurangan risiko bencana, dan sebaran pengetahuan masyarakat terkait upaya pengurangan risiko bencana alam. 

Jika kita merujuk pada upaya mitigasi non-struktural, salah satu yang lazim diketahui oleh masyarakat yang rentan terhadap bencana adalah pengetahuan kearifan lokal masyarakat. Aceh memiliki banyak kearifan lokal (lokal wisdom)yang masih belum diketahui oleh masyarakat secara luas.

Berkaca pada gempadan tsunami 2004 lalu, kita bisa belajar pada masyarakat Pulau Simeuleu melalui kearifan lokal dalam bentuk dendang syair nandong yang mereka miliki.Syair tersebut mengajarkan mereka selamat dari smong (tsunami).Upaya ini dinilai sangat efektif tentang pengurangan risiko bencana melalui pendekatan budaya masyarakat setempat. 

Menurut Yogaswara dan Yulianto (2011) dari LIPI yang meneliti tentang smong, masyarakat Pulau Simeulu senantiasa mengingatkan anak cucunya akan bahaya yang mengancam saat terjadi goncangan bumi.Berkat pengetahuan yang diajarkan turun temurun itu, terbukti pada gempabumi dan tsunami 2004 silam, Simeuleu tidak banyak korban jiwa. Yogaswara dan Yulianto menyebutkan di Simeulu hanya menelan korban kurang dari 10 orang, padahal jika dibandingkan dengan Banda Aceh dan daerah lainnya, Pulau Simulue berjarak sangat dengan dekat pusat gempa. 

Jatuhnya ratusan korban jiwa saat gempabumi dan tsunami Aceh 2004 tidak terlepas dari tidak adanya pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda bencana besar selepas gempa. Hal ini tentu saja berbeda dengan kondisi masyarakat di Simeulu yang ‘mengenal’ tsunami dengan sebutan smong.

Smong yang disebut-sebut dalam syari nandong mengandung pesan mengenai bencana tsunami yang pernah berlangsung pada tahun 1907 di kawasan itu. Disampaikan bahwa jika terjadi gempabumi diikuti surutnya air dibibir pantai,kita harus mencari tempat yang lebih tinggi. 

Pengetahuan bencana dalam bentuk kearifan lokal masyarakat tentu saja sangat penting dan harus diajarkan kepada masyarakat Aceh dalam berbagai bentuk pendidikan dari keluarga dan kurikulum sekolah atau pesantren.  Pengetahuan bencana dalam bentuk kearifan lokal masyarakat setempat sangat penting dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan menjadi masyarakat yang tangguh serta sadar akan bencana. Sudah seharusnya, kita mesti belajar pada kejadian tsunami 2004 dengan terus memberikan pengetahuan kearifan lokal yang sinergis dan berkesinambungan secara terus menerus.

Bentuk penyebaran pengetahuan kearifan lokal bisa saja dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui syair-syair sesuai bahasa daerah setempat seperti yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Simeulu. Sudah seharusnya, kita yang hidup di kawasan rawan bencana alam di Indonesia mesti sigap, tanggap, dan sadar akan potensi terjadi bencana kapan saja[]

SUMBER: Majalah TUHO, Majalah triwulan terbitan LSM Jaringan Komunitas Masyarakat Aceh (JKMA) Aceh, Edisi Januari 2018

24 December 2017

12/24/2017 12:06:00 PM

Ustaz Abdul Somad Bakal Tausyiah di Banda Aceh, Ini Agendanya




BANDA ACEH - Peringatan 13 Tahun Gempabumi dan Tsunami Aceh bakal dihadiri oleh Ustaz Abdul Somad, Selasa malam, 26 Desember 2017 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk. M. Fadhil Rahmi, Lc, Senin pagi, 25 Desember 2017 saat diminta konfirmasinya melalui pesan aplikasi whatsapps atas informasi yang beredar.

"Alhamdulillah ka geutakdirkan UAS (Ustad Abdul Somad -red) bersama kita memperingati Tsunami, walaupun tahun depan kita sudah punya jadwal menghadirkan beliau tgl 25 des 2018" sebut Tgk. Fadhil.

Menurut Tgk. M. Fadhil Rahmi, Ustaz Abdul Somad bakal mendarat di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar pada hari Selasa sore, 26 Desember 2017, selanjut Selasa malam mengisi tausyiah dalam rangka memperingati 13 tahun gempabumi dan tsunami Aceh.

Tgk. M. Fadhil Rahmi dan Ustaz Abdul Somad sama-sama alumni Al Azhar Mesir dan pernah mondok bersama di Pesantren Darul Arafah, Medan tahun 90an.  Abdul Somad merupakan adik angkatan M. Fadhil Rahmi. Karena hubungan silaturahim yang sudah terbangun sejak dulu pula, Tgk. Fadhil langsung menghubungi dan meminta kesediaan Ustaz Abdul Somad untuk memberikan Tausyiah dalam Zikir Internasional #13ThnTsunami yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh, Selasa malam, 26 Desember  nantinya.


Padahal, jadwal Ustaz Abdul Somad mengisi dakwah sangatlah padat, bulan lalu UAS mengisi ceramah di Langsa dihadiri oleh ribuan jamaah, Tgk. M. Fadhil Rahmi juga ikut mendampingi sosok
Ustaz asal Riau yang sangat terkenal dengan ceramahnya yang lugas dan cerdas hingga begitu mudah dipahami oleh masyarakat, videonya diyutub dinonton oleh belasan juta orang. Di akun Instagram resmi miliknya @ustadzabdulsomad juga sosok sangat populer dengan jumlah pengikut mencapai 1 juta lebih, belum lagi fanpage facebooknya yang kerap menyiarkan siaran langsung tiap ada ceramah Ustaz yang kocak ini[]

06 December 2017

12/06/2017 07:38:00 PM

Tagar #PenutupanSailSabang Tandai Berakhirnya Sail Sabang 2017

Penutupan Sail Sabang 2017 yang dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, Sabang, 5 Desember 2017 | Wanda_Hp/GenPIAceh

SABANG – Sebanyak 8 anggota Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Aceh hadir dan aktif mencuit di linimasa Twitter setiap rangkaian kegiatan Sail Sabang 2017 yang dilaksanakan sejak 28 November – 5 Desember 2017.

GenPI Aceh yang dibantu oleh anggota GenPI se-Indonesia hadir ke Sail Sabang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata RI selama seminggu ditugaskan sebagai relawan untuk meliput dan mempromosikan Sail Indonesia ke-9 tersebut.

Ketua Bidang Kreatif GenPI Aceh Teuku M. Hijria menyebutkan, kebanggaannya kepada seluruh anggota GenPI yang tanpa kenal lelah mempromosikan Sail Sabang selama 8 hari itu.

“Selama Sail Sabang, sebanyak 8 kali trending topic di Twitter, baik pra-event dan saat berlangsungnya even Sail terbesar sejak dilaksanakan,” ujar pemuda yang akrab disapa Ponjria ini.

Ia menambahkan, ini membuktikan kekuatan media sosial cukup besar efeknya dalam promosi wisata. Ponjria menyebutkan, malam penutupan Sail Sabang sempat terjadi Trending Topic Indonesia (TTI) nomor 1 dengan tagar #PenutupanSailSabang yang berhasil mengumpulkan 1.417 tweet dari warganet.

“Tagar itu bertahan beberapa jam dan berada di posisi 5 besar trending topic, ini menunjukkan anggota GenPI se-Indonesia sangat antusias mempromosikan Sail Sabang,” sebut Ponjria seraya mengucapkan terimakasih kepada anggota GenPI yang telah ikut memviralkan kegiatan selama Sail Sabang.

Dengan semakin viral Sabang di dunia maya, akui Ponjria, tentunya akan sangat berdampak positif kepada ekonomi masyarakat Sabang khususnya dan Aceh umumnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan kebanggaannya terhadap Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) seluruh Indonesia yang sangat aktif menpromosikan Sail Sabang 2017.

“Ini Sail Sabang terbesar karena ada tiga hal, yakni karena peserta yang terbanyak, penonton terbanyak, dan rangkaian event yang juga terbanyak. Maka ini menjadi event Sail Sabang terbesar di Indonesia,” ujar Menpar Arief.

Dan yang terakhir yang membuat Sail Sabang besar adalah memiliki event yang paling banyak dimana Sail ini memiliki 24 event sejak awal dimulai.

Wakil Presiden RI Yusuf Kalla optimis bahwa pariwisata akan menjadi penggerak ekonomi bangsa di masa yang akan datang, dan Sabang sebagai salah satu kota yang siap menerima wisatawan nusantara dan mancanegara.[GenPINews.COM]

11 November 2017

11/11/2017 12:26:00 AM

Sail Sabang, Ajang Perkenalkan Wisata Bahari Dunia

sumber foto : liputan6.com
Jika hidup Anda sekarang ini dalam susana masih belum bahagia, atau [mungkin] Anda masih ragu dengan amal ibadah sekarang antara masuk surga atau masuk neraka? Tidak ada salahnya kamu menikmati dulu "surganya dunia" di salah satu pulau paling ujung barat Sumatera. Paling tidak, jikapun nanti sewaktu akhirat kelak, kamu masuk neraka, maka setidaknya sudah pernah menikmati indahnya surga dunia di Sabang.

Sabang sebagi salah satu destinasi wisata bahari dunia dalam waktu tidak lama lagi akan menyelenggarakan Sail Sabang 2017. Ini menjadi momen penting bagi Aceh untuk mempromosikan Sabang sebagai salah satu destinasi wisata tingkat dunia yang layak dikunjungi.

Dua hari lalu, tepatnya malam Kamis, 8 November 2017 di Gedung Sapta Pesona Kementeriaan Pariwisata Republik Indonesia Sail Sabang 2017 diluncurkan. Peluncuran Sail Sabang itu ditandai denga nmenempelkan telapan tangan Menteri Pariwisata, Gubernur Aceh, dan Walikota Sabang pada yang lunak sebagai tandai acara Sail Sabang 2017 yang akan diselenggarakan 28 November sampai dengan 5 Desember 2017.

Sail Sabang merupakan Sail Indonesia seri ke-9 yang diluncurkan pertama sekali di Bunaken, Manado, tahun 2009. Berbagai persiapan perhelatan agenda Sail Indonesia tahunan itu terus dipersiapkan oleh Kementerian RI dan Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Pemerintah Kota Sabang dan sejumlah pihak lembaga negara lainnya yang terlibat untuk menyukseskan Sail Sabang 2019, 28 November s/d 5 Desember 2017.

Menurut situs resmi Sail Sabang 2017 terdapat emapt titik lokasi yang menjadi fokus serangkaian kegiatan Sail Sabang nantinya, yaitu di Gapang Resort, Titik Nol Kilometer, Teluk Sabang dan Sabang Fair. Selengkapnya Sail Sabang 2017 bisa kamu lihat video promosinya  berikut ini :



Bagi Aceh, tentu saja ini jadi kesempatan langka dan menarik dalam mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata bagi dunia. Apalagi pulau yang luasnya 156,3 kilometer persegi dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan laut.

Berkunjung ke Sabang, cukup mudah. Setiap hari ada kapal yang siap berlayar ke Sabang dari pelabuhan ulee lheu Banda Aceh yang siap mengantarkan Anda. Sabang dikenal dengan Pulau Weh dengan dua wilayah kecamatan secara administratif,  yang berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah timur, dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia, sedangkan utara dengan selat malaka dan selamat dengan Samudera Indonesia.

Sabang, bagi banyak kalangan anak jaman now menyebut istilah Sabang dengan Santai Banget. Bagi Anda pecinta wisata budaya dan bahari, Sabang adalah destinasi wisata yang wajib anda kunjungi dan berlama – lama mesti menikmat keindahan setiap sudut pulau yang berbatasan dengan India, Malaysia dan Thailand itu.

Bicara pariwisata di Aceh tidak bisa lepas dari pesona keindahan Sabang sebagai kawasan destinasi wisata yang sudah terkenal ke seluruh dunia.  Beragam keunikan Sabang bisa anda nikmati sambil memburu kuliner khas Aceh. Satee Gurita salah satunya yang cukup menjadi makanan favorit wisatawan yang berkunjung ke sana, lalu kamu bisa menikmat iwisata keindahan bahari dengan susana yang sejuk dan bikin betah berlama lama di Sabang. Lalu kamu bisa juga berkunjung ke Tugu Nol Kilometer Indonesia, sebagai bukti bahwa kamu sudah pernah ke Sabang.

Untuk berkunjung ke Sabang, Anda bisa menggunakan transportasi pariwisata yang mudah dan murah dari Taxi Aceh yang siap membantu perjalanan Aceh dari Banda Aceh hingga ke Sabang. Harga sewa dan pelayanan yang sangat nyaman, dengan fasilitas supir yang siap mendampingi Anda bisa menjadi guide para wisata selama Sail Sabang 2017. []

25 October 2017

10/25/2017 11:15:00 PM

I Love Aceh dan GenPI Aceh Sukses Laksanakan Sanger Day



BANDA ACEH – Komunitas I Love Aceh (@iloveaceh) dan Generasi Pesona Indonesia (@genpiaceh) Aceh sukses melaksanakan Sanger Day+ Fest 2017 di FJ’S Coffee Shop, Batoh Banda Aceh, Sabtu-Minggu, 21-22 Oktober 2017.

Acara yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Sanger Sedunia atau International Sanger Day yang jatuh setiap tanggal 12 Oktober itu merupakan yang ke-4 kalinya dilaksanakan di Banda Aceh.

Kapala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabid Destinasi Disbudpar Aceh, Dedi Fahrian mengatakan pihaknya mendukung kegiatan itu sebagai salah satu ajang untuk memperkenalkan minuman khas dari Aceh ke publik. Apalagi, tambahnya acara itu dilaksanakan oleh dua komunitas media sosial yang aktif mempromosikan wisata Aceh di internet.

"Disbudpar Aceh juga mendorong dengan adanya ikon minuman Sanger ini agar bisa dikenalkan secara lebih luas, termasuk dalam berbagai kegiatan formil baik istansi atau lembaga untuk dapat menyajikan minuman sanger kepada tamu yang hadir," ujar Dedi.

Ia berharap dengan dibuatnya kegiatan seperti ini terlebih lagi di lokasi pasar tradisional, tentunya akan banyak komunitas dan masyarakat yang terlibat, pembuat jajanan dan kuliner serta dapat membangkitkan industri ekonomi kreatif yang ada dikalangan masyarakat.

"Kita tahu pengembangan pariwisata ke depan harus menyasar semua lini, dan minuman Sanger ini salah satu potensi tersendiri dalam mengenalkan Aceh sebagai tujuan daerah wisata halal dunia," sebutnya lagi.

Acara yang didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Disbudpar Aceh itu menggandeng komunitas dan para pengrajin kue-kue tradisional Aceh itu juga membagikan 1001 cup sanger dan jajanan kuliner lainnya serta kenduri 1001 piring kuah beulangong bagi pengunjung secara gratis.


Sementara itu, Staf Khusus Kemenpar RI, Don Kardono yang dihubungi secara terpisah mengaku kagum dan bangga dengan GenPI Aceh dan Komunitas I Love Aceh atas inisiatif Sanger Day Festival 2017 kali ini. Apalagi Peringatan Sanger Day kali ini menghadirkan ragam macam kuliner nusantara.

“Kemenpar melihat, Sanger ini sebagai salah satu minuman khas dari Aceh yang perlu dipromosikan ke dunia digital," ujar Don Kardono.

Panitia Pelaksana Sanger Day+ Fest 2017, Narsrul menyebutkan, kegiatan yang mengangkat tema “Beragam Peunajoh Satu Cita – Kuliner Aceh Pesona Rasa” juga menghadirkan Chef Nasional, Nanda Hamdalah yang mendemo sejumla jajanan dan kuliner Aceh secara langsung di lokasi acara.

Sejumlah agenda dalam Sanger Day+ Fest 2017 diantaranya pameran foto sanger, atraksi meracik sanger tradisional, standarisasi sanger, art painting show sanger, eksibisi kuliner dan jajanan khas Aceh, bazar jajanan tradisional dan nusantara, malam apresiasi sanger day, lomba meracik sanger, lomba mewarnai anak-anak, lomba pisang reuboh dan lomba boh manok weng.

Malam apresiasi Sanger Day, panitia juga memberikan penghargaan untuk Alm. Fakhrurrazie Gade, seorang jurnalis dan netizen Aceh atas dedikasinya dalam mempromosikan Sanger Day di dunia maya. 

Nasrul mengajak anak muda Aceh yang aktif di media sosial untuk bisa lebih meningkatkan promosi wisata Aceh ke internet.

“Sanger Day yang digaungkan di Aceh ini juga dipastikan akan hadir di Pasar Karetan, Jawa Tengah yang digagas oleh GenPI Jateng, jadi mari kenalkan Sanger ban sigom donya,” ajak Nasrul.[]

15 August 2017

8/15/2017 02:17:00 AM

72 Tahun RI; Hotel Ini Ngak Bisa Waifi

Saifuddin  Bantasyam, Akademisi Unsyiah saat menyampaikan materi Flash Blogging 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama

"Menulis kreatif itu menulis dengan menggali ide-ide dari sudut yang berbeda. Produk tulisan jurnalistik memang terkesan kaku, tapi bukan berarti tidak bisa dipadu denga nmenulis kreatif"  Andi Baso Djaya, Jurnalis Beritagar.id


Zaman teknologi informasi ini orang lebih suka dengan 3 hal: harta, colokan, dan quota.  Sebenarnya, saya ingin kultwet di twitter tentang kegiatan Flash Blogging: 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama. Tapi sayang sekali tidak bisa terkoneksi wifi dengan baik, hingga jaringan cukup membosankan untuk dijalankan. Ruangan hotel ini indah, dengan halaman luas. Soal pelayan karyawan dan menu makanan di Grand Permata Hati nomor satu. Karyawannya sangat ramah menyapa tamu.

Uniknya ini acara diselenggarakan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik ini, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Aceh. Harusnya panitia bawa modem akses internet untuk peserta. Memang wifi milik hotel ada 3 akses yang tersedia di sini , tapi satupun tidak bisa dikoneksikan. Tidak jadi kultwet, sejak awal memang sudah berniat akan menulis giat hari ini di blog. Sebagai bagian daripada menjaga jemari terlatih dan menjaga akal tetap sehat. Mari simak.

Segerombolan netizen yang dari berbagai komunitas di Aceh yang selama ini giat menulis di blog berkumpul di Grand Permata Hati Hotel, Banda Aceh, Selasa, 15 Agustus 2017. Umumnya mereka sudah punya laman blog dan tidak terlalu asing dengan menulis. Walau akses wifi hotel (baca: waifi) tidak bisa terkoneksi dengan baik -hanya mungkin kendala hari ini saja sih-  tersebut tidak menyurutkan niat kawan-kawan Blogger Aceh untuk mengikuti  #FlashBlog72RI tersebut. Beberapa teman menggunakan akses internet memakai modem sendiri atau membuka hotspot pribadi telepon gengamnya.

Direktur Kemitraan Komunikasi, Dedet Surya Nandika saat membuka acara Flash Blogging; 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama mengapresiasi tingginya antusias Blogger Aceh dalam mengikuti acara. Di Banda Aceh, acara semacam ini agak jarang dilaksanakan oleh pemerintah. 

Saya salah satu dari 50 peserta yang hadir dalam ruangan itu beruntung. Seminggu lalu,  mendaftar acara ini atas informasi dari teman sesama blogger. Selain tema Flash Blogging ini menarik, ajang begini penting sekali dihadiri, sekali reuni dengan sesama blogger.

Menulis kreatif bukan hal baru yang saya dengar. Kak Andi - begitu suka disapa- dia  jurnalis di situs Beritagar.id dengan laporan tulisan-tulisan panjang. Media daring Beritagar tidak asing bagi saya. Sejak lama saya ikuti twitter @BeritagarID. Saya kenal salah seorang kontributor dari Aceh, Muhajir Abdul Aziz. Dua hal ini, bikin saya cukup dekat dengan Beritagar.id.

Ada hal yang menggelitik bagi saya. Andi Baso Djaya memperkenalkan diri dengan sebutan "KAK" bagi saya ini hal yang asing terdengar sebutan KAK untuk pria. Tetapi hal itu taklah asing bagi anak - anak  yang aktif di pramuka, yang kemarin baru merayakan Hari Ulang Tahun ke 56. Saya bukan anggota pramuka. Saya suka Kak Andi tampil dengan gaya lebih santai untuk forum resmi saat menyampaikan materi. Ia memakai kaos oblong dan topi kupluk.

"Dua tahun ini sedang tren menulis tulisan panjang yang memadukan bentuk tulisan jurnalistik dan kreatif. Tidak ada salahnya penulis membuka satu pembuka tulisan dengan sebuah kutipan," sebut Andi dengan yakin saat sampaikan sesi materi Jurnalistik dan Penulisan Kreatif. 

Menurutnya, sebagai penulis untuk tidak perlu segan-segan memangkas kata kata yang tidak perlu. Ini mungkin dimaksudkan saaat kita sedang mengedit tulisan sebelum kita publis/kirimkan ke bog.  Dari banyak yang dia sampaikan, saya paling teringat soal tiga kata penting yang menarik; action, angle, aneukdot. Andi menyebut  tiga kata itu dalam istilah 3A.

Saya lalu teringat situs Mojok.co dan Voxpop.id. Dua situs dengan pembaca kaum generasi Z yang cukup satir di jagat netizen Indonesia. mojok.co sempat tutup beberapa saat, tapi kini telah diluncurkan lagi. 

Voxpop.id yang cukup menarik memuat tulisan dari anak muda, temanya berbagai macam. Umumnya soal kesepian dan cinta. Tapi tak juga lupa memuat essai-essai politik atau berita yang sedang populis di warganet. Dua situs itu, bagi saya cukup menarik apa yang disampaikan oleh Andi tentang A ke tiga; aneukdot. dan, pembaca tulisan itu cukup populer. Atau jika sekarang ada trend baru satu media daring, tirto.id. Umurnya masih setahun. tirto juga model media baru dengan konten jurnalistik grafis.

quisiner untuk di isi selesai acara

Flash Blogging berlangsung sehari tersebut dalam rangka 72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama yang diselenggarkan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik itu hadirkan pemateri sesi II, Saifuddin Bantasyam. Beliau akademisi dari Universitas Syiah Kuala.

Pak Saifuddin memaparkan tentang peran serta anak muda di Indonesia dalam memajukan Indonesia ke depannya. Ia sampaikan materi Kerja Bersama Dalam Kemajemukan. 72 tahun Indonesia merdeka, ke depan anak-anak muda harus bersatu dalam membangun Indonesia.

Menurutnya, peran serta blogger bisa dilakukan melalui tulisan-tulisan tentang kebhinekaan yang majemuk.

"Bagaimana kita mendisplay tulisan yang berat itu, dengan bahasa bahasa yang mudah dipahami. kita harus paham, siapa audiens kita. siapa pembaca kita nantinya" sambungnya lagi.

Bisa ditulis dengan bahasa yang sederhana. Inilah tantangan para blogger dalam melihat Indonesia di 72 tahun ini.

"Negara membutuhkan komitmen politik dari elit negara, agar terciptakan kepercayaan dari masyarakat, agar bisam memabangun negara ini" sebut Saifuddin, Pakar Hukum dari Unsyiah.

"Ada semacam upaya, untuk membangun kekuatan menulis. Apa kemudian yang kita punya, misalnya untuk menulis Indonesia Hebat. itu bisa tertimoni dari orang lain, bisa foto dan sebagainya," ujar pria yang mengaku berumur 56 tahun ini. 

"Saya berpikir bahwa, dalam kontek tertentu, menulis itu sama juga dengan melakukan presentasi," jawab Saifuddin Bantasyam, saat menjawab salah satu pertanyaan peserta. Saya sepakat sekali dengan pernyataan Dosen Fakultas Hukum Unsyiah ini.  Saya menyimak paparan materi dari Pak Saifuddin dengan baik duduk di belakang, sayang waktunya sangat singkat sekali hingga moderator ingatkan waktu sesi materi harus disudahi. Padahal ada hal yang ingin saya tanyakan kepada beliau. 

Seusia materi itu ditutup dengan kesimpulan yang aduhai dari moderatar. Saya seperti mendengar seorang penyiar perempuan yang sedang menyiarkan berita radio. Kita kemudian mengisi quisioner yang disebarkan oleh panitia. Acara blogging yang melelahkan dengan tema "72 Tahun RI, Indonesia Kerja Bersama" yang dilaksanakan oleh Kominfo melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik diakhiri dengan foto bersama. Gimana bisa kerjasama, wifi saja tidak punya. Apalagi saya, jangankan waifi, wife saja belum punya! []

10 August 2017

8/10/2017 05:13:00 AM

Pertama Kali ke Aceh, Alasan Youtuber Ini Bikin Merinding

“Sebelum trip ke Aceh, saya sama sekali buta tentang Aceh. Yang saya tahu tentang Aceh hanyalah hukuman cambuk dan GAM (dari berita TV)" Ricky  Santoso, youtuber asal Bandung



Sangat banyak sekali orang keliling Indonesia dengan berbagai cari, dari jalan kaki, naik sepeda, naik motor, sendiriaan, berpasangan, dan dengan berbagai keunikan lainnya. Tapi sedikit dari mereka yang menyebarkan pengamalamannya selama berada di suatu tempat melalui video youtube.

Ada banyak orang yang awalnya takut berkunjung ke Aceh. Provinsi yang jaraknya lebih dekat ke Malaysia dibandingkan terbang ke Jakarta. Hanya  40 menit ke Malaysia jika menggunakan pesawat. Aceh dikenal sebagai daerah 4G: GAM, Ganja, Giok, Gempa. Selain itu, orang mengenal Aceh dengan provinsi satu satunya di Indonesia yang menerapkan hukum syariat islam sejak tahun 2001. 

Aceh dikenal orang luar sebagai daerah  yang menyeramkan. Apalagi Aceh sebagai provinsi yang dulunya terjadi konflik senjata puluhan tahun.  Aceh satu-satunya daerah yang tidak bisa ditaklukkan oleh Belanda karena kegigihan dan semangat pejuang Aceh dulu.

Bakda riuh gemuruh gelombang laut di akhir tahun 2004 lalu diikuti dengan berhentinya amuk peluru di pertengahan tahun 2005 membuat Aceh terbuka bagi publik luar.  Apa yang paling ditakutkan saat Anda menginjakkan kakinya ke Aceh?

Adalah Ricky Santoso, seorang youtuber asal Bandung yang berkunjung ke Aceh Juli 2017. Selama dua Minggu ia merasakan suasana Aceh yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Saya tau Ric snt – begitu nama akun yutub nya- dari Riazul Rio Iqbal melalui instagram. Rio seorang guru honor di Pidie, seorang blogger dan peresensi film yang bergabung di komunitas perawi hardisk dan banyak mempromosikan tempat tempat wisata di Pidie.

Dari Rio saya kemudian mengikuti akun instagram @RICNST. Dan melihat tentang kegiatan Ricky selama di Pidie hingga berlanjut ke Sabang. Yang menarik, Ricky selama di Pidie menginap di rumah Rio. Dua pemuda ini awalnya tidak kenal sama sekali, Ricky bahkan sangat kagum atas kebaikan Rio. 

Ricky akan melakukan traveling keliling Indonesia dimulai dari Sabang sampai ke Merauke tanpa mengeluarkan uang sepersenpun. Begitu pengantar yang ia sampaikan di video yutubnya saat awal mulai memulai perjalanannya. Kini ratusan ribu orang sudah menonton vlognya di yutub. cek di sini : YOUTUBE Ric snt


"Trip keliling ini mungkin akan memakan waktu 6 sampai 12 bulan, saya tidak buru-buru, saya di Aceh akan keliling ke tempat wisata yang bagus di mana, tempat tinggal murah bagi bacpacker di mana, aku rekomendasi seperti tips, hal hal yang dibutuhkan. Kalian mungkin akan bingung sekali dengan tittle judul ini [video yutub –pen]: KELILING INDONESIA TANPA MENGELUARKAN UANG SEPESERPUN! Tenang, aku menjelaskan kepada kalian, bagaimana aku mendanai tanpa mengeluarkan uang sepersenpun”

Ricky mengaku ia mendapatkan uang dari iklan adsence di yutub setiap bulan. Dia berencana akan berbagi informasi penghasilan adsence itu kepada penontonnya. Lalu  akan membuat endorsment untuk membuat video di tempat penginapan, rumah makan, dan tempat usaha kuliner lainnya yang memberikan penginapan/makan  gratis kepadanya. Dia meminta para penonton videonya di yutub untuk membantu dan mendukung ia selama perjalanan, setidaknya membagikan videonya ke akun media sosialnya.

layar tangkap instastory IG @ricsnt, 4 Agustus 2017
Bagi penyuka traveler youtuber muda ini tidak asing di laman telepon lunak mereka. Selain rekaman videonya bagus dan beda, Ricky kerap merekam hal hal unik yang selama ini belum banyak diketahui publik. Dia bukan yutuber asal rekam sorot lensa kamera, tapi ia sangat memilih dan memilah mana sudut rekaman yang bagus dan layak dihadirkan ke hadapan pemirsa youtube. Videonya selama di Aceh sangat membuat saya harus menonton sampai selesai. Selama perjalannya di Aceh, saya menemukan ada 15 video cerita tentang wisata dan pengalamannya selama di Aceh yang diunggah ke yutub.

Ia merekam setiap aktivitasnya, terus sudut penempatan video juga sangat profesional sekali. Benar benar seorang vlogger yang sangat berpengalaman dalam merekam setiap adegan. Ia kadang kadang menempatkan kamera di sudut tertentu, untuk mendapakan gambar aktivitasnya saat memakai sepatu misalnya, di mana ia tidak bisa memgang kamera.
 
4 Agustus 2017 lalu, saya sempat menangkap laman instastori @RICNST. Saya mengirimkan pesan kepadanya untuk mempublis testimoninya.  Di situ ia menulis:

“Sebelum trip ke Aceh, saya sama sekali buta tentang Aceh. Yang saya tahu tentang Aceh hanyalah hukuman cambuk & gam (dari berita TV). Saya sempat takut & ragu bisa bertahan di aceh di awal trip saya. Tapi semua ke kuatiran saya hilang ketika saya menginjakkan kaki saya di Aceh,”
 
Ia menulis pada laman selanjutnya: 

"Ternyata Aceh tidak seperti yang media2 katakan, Orang Aceh sangat terbuka & sudah terbiasa hidup dalam perbedaan “multi ethnis” dari dulu kala. Oleh karena itu kenapa saya betah & buat banyak video di Aceh. Karena saya ingin share kepada kalian kalau Aceh itu sangat luar biasa keren"

Ricky merasa sangat betah dan nyaman selama berada di Aceh...,

“Jujur saya merasa lebih tenang & aman di Aceh daripada Jakarta. Saya bisa jalan2 di banda aceh jam 12 malam tanpa meras takut di begal. Kalau di Jakarta mungkin saya pikir 2x”


Ricky mengakhiri testimoni itu dengan menulis FAKTA tentang Aceh:

"Saking amannya & rendahnya tindak kriminalitas di Aceh. Banyak hewan peliharaan seperti sapi, kambing & ayam yang di lepas “tanpa di kandangi” di jalanan & jangan kaget melihat motor di parkir dengan kunci masih gelantungan di jalanan Aceh. Di Aceh jarang ada premanisme. Ps: Saya merasa sangat ketika di Aceh"


Menurutnya, orang Aceh sangat ramah, baik dan terbuka bagi siapa saja. Tentang pengalaman lainnya selama ia di Aceh, akan menarik kalau kalian langsung menonton akun yutubnya dan simak bagaimana ia merasa bahagia selama berkunjung ke Aceh.

Terimakasih Ricky Santoso, kamu hadir ke Aceh dan membikin video tentang wisata Aceh, ini sangat positif dan membantu sebarkan informasi kepada orang luar bahwa Aceh layak dikunjungi sebagai daerah wisata. Sebagai Aceh, ucapak ribuan terimakasih atas kebaikan kamu membikin video itu, Aceh berhutang budi padamu. 


Dalam hadih madja yang agak nakal di Aceh disebutkan, "Ureung Aceh menjo hana teupeh, aneuk kr*h jeut ta raba. Tapi menjo ka teupeh, bu leubeh han geupeutaba" artinya lebih kurang begini: Orang Aceh kalau tidak tersinggung, biji zak*arnya bisa diraba. tapi kalau sudah tersinggung, nasi lebih (sisa) sekalipun tidak mau ditawarkan makan." Begitulah, dalam Aceh juga berlaku bagaimana memuliakan tamu: Peumulia Jamee, Adat Geutanyo (kita).  Semoga sukses atas Keliling Indonesia Gratisnya, Ricky. []

07 July 2017

7/07/2017 01:28:00 AM

Idrus Bin Harun, Perupa Aceh Lolos Seleksi Pameran Seni Rupa Kemendikbud

Idrus Bin Harun dengan latar lukisannya saat mengikuti Jakarta Beinnale 2015 di Jakarta | koleksi foto Idrus Bin Harun



BANDA ACEH - Idrus Bin Harun, Perupa Aceh lolos  seleksi Pameran Besar Seni Rupa ke 5 Tahun 2017 yang akan dilaksanakan pada September nanti di Taman Budaya Provinsi Maluku, Ambon. Informasi itu disampaikan melalui laman kebudayaan.kemdikbud.go.id pada 5 Juli 2017.

Idrus Bin Harun saat ini  merupakan satu-satunya Seniman Rupa Aceh yang lolos seleksi ajang pameran tahunan tersebut. Provinsi Aceh masih kekurangan satu orang Perupa lagi, sebab menurut panitia, setiap provinsi akan diwakili oleh dua orang Perupa.

Kegiatan pameran tersebut diikuti oleh berbagai perupa tanah air sejak dibuka pendaftaran karya April hingga Juni 2017. Calon peserta pameran mengirimkan karyanya beserta portofolionya dari seluruh Indonesia.

Idrus Bin Harun, saat dijumpai di Ruang Studi Jamaah (RSJ) markas Komunitas Kanot Bu menyebutkan, karyanya yang berjudul Bunga Tidur itu dikirim jelang hari penutupan pendaftaran.

Lukisan Bunga Tidur itu dilukis di atas kanvas  berukuran 80cm x 120 cm yang menarasikan tentang panjangnya angan-angan seorang pemalas. Ia menyelesaikan karyanya disela-sela kesibukannya di bulan puasa ramadan 1438 H.

"Dalam lukisan itu, saya menghadirkan multiobjek dari kenderaan lapis baja sampai pesawat terbang. Fokus dari lukisan itu adalah orang tidur. Saya pikir, semua kita punya angan-angan, tapi bek cet langet,” sebut Perupa Aceh ini yang pernah memamerkan karyanya di Jakarta Bainnalle 2015.

Idrus kini sedang menunggu dihubungi oleh pihak kementerian untuk proses administrasi keberangkatan ke Ambon. Panitia Pameran Besar Seni Rupa 2017 Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud masih menunggu  pengusulan karya dari seniman rupa  untuk beberapa provinsi yang pesertanya masih kurang,  akan diberikan waktu sampai tanggal 12 Juli 2017, Aceh termasuk salah satu diantaranya [acehnews.co]